hadist ketujuh ( suliesjambie.bloogspot.com ) |
( HADITS KETUJUH )
AGAMA ADALAH NASEHAT
عَنْ أَبِي رُقَيَّةَ تَمِيْم
الدَّارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ . قُلْنَا لِمَنْ
؟ قَالَ : لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ
وَعَامَّتِهِمْ . [رواه
البخاري ومسلم[
TERJEMAHAN
“ Dari Abu Ruqoyyah Tamim bin Aus Ad-Daariy ra, sesungguhnya
Nabi Rosulullah SAW. Brsabda, “ agama itu nasehat.’ Kami bertanya: untuk siapa?
‘ beliau menjawab: ‘untuk Allah, kitab-Nya, Rosul-Nya, para pemimpin kaum
muslimin, dan umat pada umumnya,”. (di riwayatkan oleh imam muslim)
Keterangan:
memberi sesuatu apa yang di miliki kepada
orangnya di nasehati
-
Islam itu nasehat agama kepada
Allah taat pada Allah dan menyekutukannya
-
Dan kepada kitab-kitab Allah dimana
tiap hari kita membacanya dan mentabburi belajar tajwid.
-
Kepada rosulllah memahami hadits
dan leterlek memahami asbabul nuzulnya
-
Kepada imamnya
muslim/ulama/pemimpin.
-
Dan kepada semua saudara muslim
menutupi aibnyapada orang tuanya menghormati pada muda menyayan, nasehat
tersebut fardhu kifayah.
Penjelasan:
Nasihat
bagi Allah adalah nasihat bagi agama-Nya, demikian pula dengan melaksanakan
perintah-perintah-Nya, dan menjauhi larangan-larangan-Nya, membenarkan
berita-berita-Nya, beribadah dan bertawakal kepada-Nya, melaksanakan
syiar-syiar dan syari’at-syari’at Islam lainnya.
Nasihat
bagi kitab-Nya adalah beriman bahwa ia adalah firman Allah, beriman pula bahwa
kitab itu memuat berita-berita yang benar, hukum-hukum yang adil, kisah-kisah
yang bermanfaat, dan wajib hukumnya untuk berhukum kepadanya dalam segenap
urusan kita.
Nasihat
bagi rasul-Nya yaitu dengan beriman kepadanya, dan beriman pula bahwa beliau
adalah rasul yang Allah utus kepada segenap makhluk, mencintai dan meneladani
beliau, mempercayai berita yang belaiu sampaikan, melaksanakan
perintah-perintahnya, menjauhi larangannya, dan membela agamanya.
Nasihat
bagi para pemimpin kaum muslimin adalah menasihati mereka, yakni: menjelaskan
kebenaran, tidak meresahkan mereka, sabar terhadap apa-apa yang telah diperbuat
oleh mereka, baik berupa hal-hal yang menyakitkan atau yang lainnya, yaitu berupa
hak-hak mereka yang dikenal, membantu dan menolong mereka dalam perkara-perkara
yang hukumnya wajib untuk dibantu, seperti: mengusir musuh dan semisalnya.
Nasihat
bagi kaum muslimin pada umumnya, yaitu bagi seluruh kaum muslimin, yaitu
menyampaikan nasihat kepada mereka dengan berdakwah kepada Allah, melakukan
amar ma’ruf dan nahi munkar, mengajarkan kebaikan kepada mereka, dan
lain-lainnya.
Dengan
hal-hal itu, maka jadilah agama ini nasihat, dan yang pertama kali masuk dalam
komunitas muslimin adalah diri orang itu sendiri, maksudnya seseorang hendaknya
menasihati dirinya sendiri.
Hadits ini memuat beberapa faedah, di antaranya
adalah:
1. Terbatasinya agama pada nasihat, berdasarkan
sabda Nabi, “Agama adalah nasihat.”
2. Sasaran nasihat adalah lima, yaitu: bagi
Allah, kitab-Nya, rasul-Nya, pemimpin kaum muslimin, dan kaum muslimin pada
umumnya.
3. Anjuran untuk memberikan nasihat pada lima
perkara di atas, karena jika kelima perkara tersebut adalah ajaran agama, maka
tentunya seseorang tidak diragukan lagi akan menjaga agamanya dan berpegang
teguh dengannya. Karena itulah, Nabi telah menjadikan nasihat itu pada kelima
perkara ini.
4. Diharamkannya perbuatan Ghisy
(khianat/menipu), karena jika nasihat ini bertentangan dengan ajaran agama,
maka ghisy ini adalah kebalikan dari nasihat, sehingga ghisy ini bertentangan
dengan ajaran agama. Dan telah valid riwayat dari Rasulullah bahwa beliau
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Barangsiapa berbuat ghisy (menipu) terhadap
kami, maka ia tidak termasuk golongan kami.”
REFERENSI DARI BUKU AL-WAFI ( syara hadits
Arba’in AN-NAWAWI)
PENULIS : DR. MUSTHAFA DIEB AL-BUGHA SYAIKH
MUHYIDIN MISTU.
Kedudukan
hadits
Hadits ini adalah hadits yang singkat dan padat
yang merupakan ciri khusus Rosulullah SAW dalam berbicara , yaitu kalimat
yang singkat tetapi mencakup arti yang
banyak dan faedah yang agung sehingga kita melihat bahwa seluruh sunnah dan
hukum syariat, baik yang pokok dan yang cabang, tercakup dalam hadist ini.
Para ulama mengatakan mengatakan bahwa hadits
ini merupakan poros ajaran islam.
1.
Nasehat
kepada Allah, adalah dengan beriman kepada Allah, tidak menyekutukan-Nya, tidak
tersesat dalam menyakini sifat-Nya. Dia menyifati Allah dengan sifat
kesempurnaannya dan semua keagungan, menyucikan Allah dari berbagai kekurangan,
ikhlas dalam beribadah kepada-Nya, menaatinya dan menjauhi maksiat , cinta dan
benci karena Allah, memberikan royalitas kepada orang yang menaati-Nya dan
memusuhi orang yang maksiat kepada-Nya. Komitmen seorang muslim dengan ini
semua dalam ucapan dan perbuatan , maanfaat akan kembali kepadanya di dunia dan
di akherat karena Allah tidak membutuhkan nasehat orang-orang yang menasehati.
2.
Nasehat
kepada kitabullah, dengan beriman kepada kitab-kitab samawi yang di turunkan dari sisi Allah. Beriman bahwa
Al-Qur’an adalah kitab penutup dan pembenar atas semua kitab sebelumnya. Ia
merupakan kalamullah (firman Allah) yang bersifat mukjizat, Allah menjaganya
dengan hafalan para penghafal Al-Qur’an.
Nasehat
seorang muslim kepada kitab Robbnya adalah dengan:
a.
Membaca
dan menghafalnya, karena dengan membaca akan memperoleh ilmu dan makrifat,
kesucian jiwa, kebersihan hati dan bertambahnyatakwa. Di dalam membaca
Al-qur’an terdapat kebaikan-kebaikan yang agung yang di tuliskan dalam
lembaran-lembaran amal, terdapat syafaat yang akan di dapat pada hari kiamat.
b.
Membaca
dengan tartil dan membaguskan suara ketika membacanya sehingga bacaannya lebih
mnyentuh hatidan meresap kedalam jiwa.
c.
Mentadabburi
makna-makna Al-qur’an dan memahami
ayat-ayatnya Allah.
d.
Mengajarkannya
kepada generasi muda agar mereka mampu mengemban tanggung jawab dalam menjaga
dan mengahafal Al-Qur’an. Di dalam belajar dan mengajaran Al-Qur’an tersimpan
kemuliyaan dan kebahagiaan.
e.
Memahami
dan mengamalkannya. Tidak ada kebaikan membaca ytnpa di sertai dengan
pemahaman, dan tidak ada kebaikan dalam pemahan tanpa pengamalan.
3.
Nasehat
kepada Rosulullah saw, yaitu dengan membenarkan risalahnya mengimani apa yang
di bawanya dalam Al-Qur’an dan sunah. Mencintai dan menaatinya. Mencintai
Rosulullah SAW adalah konsekuensi dari cinta kepada Allah SWT.
Nasehat
kepada Rosulullah SAW setelah wafat menuntut kaum muslimin untuk membaca
sirahnya ( sejarah perjalan hidupnya) dalam kehidupan berumah tangganya,
berakhlak dengan akhlaknya, komitmen dalam dengan sunahnya dalam ucapan dan
perbuatan, mengambil pelajaran dan ibrah dari sejarah hidupnya, berjuang untuk
menyebarkan sunahnya kepada seluruh
manusia, membelanya dari tuduhan-tuduhan para musuhnya dan dakwaan ahli
batil, ahli bid’ah dan kesesatan.
4.
Nasehat
kepada pemimpin muslimi. Pemimpin kaum muslimin , bisa berupa pemerintah atau
yang mewakilinya dan bisa juga para ulama dan para tokoh perbaikan (para da’i).
5.
Nasehat
kita kepada mereka adalah kita mencintainya kita mereka dalam kebenaran ,
paetunjuk dan keadilan. Kita tidak mencintai mereka karena pribadinya atau
karena terealisasinya kepentingan kita lewat tangan mereka. Kita cinta ketika
umat bersatu di bawah naungan hukuman yang adil. Kita benci perpecahan umat dan
terkungkungnya merekaoleh hukum yang zhalim.
6.
Nasehat
kepada seluruh kaum muslimin ,yaitu
dengan menunjukki mereka kejalan yang akan menghantarkan kepada
kemaslahatan dunia dan akherat.
7.
Nasehat
yang paling agung. Nasehat yang paling agung di antara kaum muslimin adalah
nasehat dari seseorang yang dimintai pendapatnya. Bentuk nasehat yang paling
agung adalah menasehati di belakangnya, yaitu dengan membela dan menolongnya,
karena nasehat yang di lakukan di belakang orang yang dinasehati menunjukan
kejujuran orang yang memberikannya. Rosulullah Saw, bersabda: “ hak seorang
muslim atas muslim lainnya adalah menasehatinya apabila ia tidak ada di hadapannya.
8.
Ucapan-ucapan
ulama tentang nasehat. Hasan Al-Bashri,” kamu tidak disebut sebagai pemberian
nasehat yang sebenarnya kepada saudaramu hingga kamu mamerintahkannya dengan
sesuatu yang dia tidak mampu mengerjakannya.
9.
Diantara
adab di dalam islam adalah, seorang muslim menasehati saudara muslim lainnya
dengan cara sembunyi-sembunyi , karena siap yang menutupi aib orang lain, Allah
akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat.
Terima kasih
semoga
diterima dengan baik amin..... !!!!