SELAMAT BERKUNJUNG DIBLOK INI

Loading...
Thursday, May 15, 2014

hadist ketujuh kitab "arbain nawawi"

hadist ketujuh ( suliesjambie.bloogspot.com )


( HADITS KETUJUH )

AGAMA ADALAH NASEHAT

عَنْ أَبِي رُقَيَّةَ تَمِيْم الدَّارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ   وَسَلَّمَ قَالَ : الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ . قُلْنَا لِمَنْ ؟ قَالَ : لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ . [رواه البخاري ومسلم[
TERJEMAHAN
Dari Abu Ruqoyyah Tamim bin Aus Ad-Daariy ra, sesungguhnya Nabi Rosulullah SAW. Brsabda, “ agama itu nasehat.’ Kami bertanya: untuk siapa? ‘ beliau menjawab: ‘untuk Allah, kitab-Nya, Rosul-Nya, para pemimpin kaum muslimin, dan umat pada umumnya,”. (di riwayatkan oleh imam muslim)

Keterangan: memberi sesuatu apa yang di miliki kepada orangnya di nasehati
-          Islam itu nasehat agama kepada Allah taat pada Allah dan menyekutukannya
-          Dan kepada kitab-kitab Allah dimana tiap hari kita membacanya dan mentabburi belajar tajwid.
-          Kepada rosulllah memahami hadits dan leterlek memahami asbabul nuzulnya
-          Kepada imamnya muslim/ulama/pemimpin.
-          Dan kepada semua saudara muslim menutupi aibnyapada orang tuanya menghormati pada muda menyayan, nasehat tersebut fardhu kifayah.
Penjelasan:
Nasihat bagi Allah adalah nasihat bagi agama-Nya, demikian pula dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya, dan menjauhi larangan-larangan-Nya, membenarkan berita-berita-Nya, beribadah dan bertawakal kepada-Nya, melaksanakan syiar-syiar dan syari’at-syari’at Islam lainnya.
Nasihat bagi kitab-Nya adalah beriman bahwa ia adalah firman Allah, beriman pula bahwa kitab itu memuat berita-berita yang benar, hukum-hukum yang adil, kisah-kisah yang bermanfaat, dan wajib hukumnya untuk berhukum kepadanya dalam segenap urusan kita.
Nasihat bagi rasul-Nya yaitu dengan beriman kepadanya, dan beriman pula bahwa beliau adalah rasul yang Allah utus kepada segenap makhluk, mencintai dan meneladani beliau, mempercayai berita yang belaiu sampaikan, melaksanakan perintah-perintahnya, menjauhi larangannya, dan membela agamanya.
Nasihat bagi para pemimpin kaum muslimin adalah menasihati mereka, yakni: menjelaskan kebenaran, tidak meresahkan mereka, sabar terhadap apa-apa yang telah diperbuat oleh mereka, baik berupa hal-hal yang menyakitkan atau yang lainnya, yaitu berupa hak-hak mereka yang dikenal, membantu dan menolong mereka dalam perkara-perkara yang hukumnya wajib untuk dibantu, seperti: mengusir musuh dan semisalnya.
Nasihat bagi kaum muslimin pada umumnya, yaitu bagi seluruh kaum muslimin, yaitu menyampaikan nasihat kepada mereka dengan berdakwah kepada Allah, melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar, mengajarkan kebaikan kepada mereka, dan lain-lainnya.
Dengan hal-hal itu, maka jadilah agama ini nasihat, dan yang pertama kali masuk dalam komunitas muslimin adalah diri orang itu sendiri, maksudnya seseorang hendaknya menasihati dirinya sendiri.
Hadits ini memuat beberapa faedah, di antaranya adalah:
1. Terbatasinya agama pada nasihat, berdasarkan sabda Nabi, “Agama adalah nasihat.”
2. Sasaran nasihat adalah lima, yaitu: bagi Allah, kitab-Nya, rasul-Nya, pemimpin kaum muslimin, dan kaum muslimin pada umumnya.
3. Anjuran untuk memberikan nasihat pada lima perkara di atas, karena jika kelima perkara tersebut adalah ajaran agama, maka tentunya seseorang tidak diragukan lagi akan menjaga agamanya dan berpegang teguh dengannya. Karena itulah, Nabi telah menjadikan nasihat itu pada kelima perkara ini.
4. Diharamkannya perbuatan Ghisy (khianat/menipu), karena jika nasihat ini bertentangan dengan ajaran agama, maka ghisy ini adalah kebalikan dari nasihat, sehingga ghisy ini bertentangan dengan ajaran agama. Dan telah valid riwayat dari Rasulullah bahwa beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Barangsiapa berbuat ghisy (menipu) terhadap kami, maka ia tidak termasuk golongan kami.”
REFERENSI DARI BUKU AL-WAFI ( syara hadits Arba’in AN-NAWAWI)
PENULIS : DR. MUSTHAFA DIEB AL-BUGHA SYAIKH MUHYIDIN MISTU.
Kedudukan hadits
Hadits ini adalah hadits yang singkat dan padat yang merupakan ciri khusus Rosulullah SAW dalam berbicara , yaitu kalimat yang  singkat tetapi mencakup arti yang banyak dan faedah yang agung sehingga kita melihat bahwa seluruh sunnah dan hukum syariat, baik yang pokok dan yang cabang, tercakup dalam hadist ini.
Para ulama mengatakan mengatakan bahwa hadits ini merupakan poros ajaran islam.
1.      Nasehat kepada Allah, adalah dengan beriman kepada Allah, tidak menyekutukan-Nya, tidak tersesat dalam menyakini sifat-Nya. Dia menyifati Allah dengan sifat kesempurnaannya dan semua keagungan, menyucikan Allah dari berbagai kekurangan, ikhlas dalam beribadah kepada-Nya, menaatinya dan menjauhi maksiat , cinta dan benci karena Allah, memberikan royalitas kepada orang yang menaati-Nya dan memusuhi orang yang maksiat kepada-Nya. Komitmen seorang muslim dengan ini semua dalam ucapan dan perbuatan , maanfaat akan kembali kepadanya di dunia dan di akherat karena Allah tidak membutuhkan nasehat orang-orang yang menasehati.
2.      Nasehat kepada kitabullah, dengan beriman kepada kitab-kitab samawi  yang di turunkan dari sisi Allah. Beriman bahwa Al-Qur’an adalah kitab penutup dan pembenar atas semua kitab sebelumnya. Ia merupakan kalamullah (firman Allah) yang bersifat mukjizat, Allah menjaganya dengan hafalan para penghafal Al-Qur’an.
Nasehat seorang muslim kepada kitab Robbnya adalah dengan:
a.      Membaca dan menghafalnya, karena dengan membaca akan memperoleh ilmu dan makrifat, kesucian jiwa, kebersihan hati dan bertambahnyatakwa. Di dalam membaca Al-qur’an terdapat kebaikan-kebaikan yang agung yang di tuliskan dalam lembaran-lembaran amal, terdapat syafaat yang akan di dapat pada hari kiamat.
b.      Membaca dengan tartil dan membaguskan suara ketika membacanya sehingga bacaannya lebih mnyentuh hatidan meresap kedalam jiwa.
c.       Mentadabburi makna-makna Al-qur’an  dan memahami ayat-ayatnya Allah.
d.      Mengajarkannya kepada generasi muda agar mereka mampu mengemban tanggung jawab dalam menjaga dan mengahafal Al-Qur’an. Di dalam belajar dan mengajaran Al-Qur’an tersimpan kemuliyaan dan kebahagiaan.
e.       Memahami dan mengamalkannya. Tidak ada kebaikan membaca ytnpa di sertai dengan pemahaman, dan tidak ada kebaikan dalam pemahan tanpa pengamalan.
3.      Nasehat kepada Rosulullah saw, yaitu dengan membenarkan risalahnya mengimani apa yang di bawanya dalam Al-Qur’an dan sunah. Mencintai dan menaatinya. Mencintai Rosulullah SAW adalah konsekuensi dari cinta kepada Allah SWT.
Nasehat kepada Rosulullah SAW setelah wafat menuntut kaum muslimin untuk membaca sirahnya ( sejarah perjalan hidupnya) dalam kehidupan berumah tangganya, berakhlak dengan akhlaknya, komitmen dalam dengan sunahnya dalam ucapan dan perbuatan, mengambil pelajaran dan ibrah dari sejarah hidupnya, berjuang untuk menyebarkan sunahnya kepada seluruh  manusia, membelanya dari tuduhan-tuduhan para musuhnya dan dakwaan ahli batil, ahli bid’ah dan kesesatan.
4.      Nasehat kepada pemimpin muslimi. Pemimpin kaum muslimin , bisa berupa pemerintah atau yang mewakilinya dan bisa juga para ulama dan para tokoh perbaikan (para da’i).
5.      Nasehat kita kepada mereka adalah kita mencintainya kita mereka dalam kebenaran , paetunjuk dan keadilan. Kita tidak mencintai mereka karena pribadinya atau karena terealisasinya kepentingan kita lewat tangan mereka. Kita cinta ketika umat bersatu di bawah naungan hukuman yang adil. Kita benci perpecahan umat dan terkungkungnya merekaoleh hukum yang zhalim.
6.      Nasehat kepada seluruh kaum muslimin ,yaitu  dengan menunjukki mereka kejalan yang akan menghantarkan kepada kemaslahatan dunia dan akherat.
7.      Nasehat yang paling agung. Nasehat yang paling agung di antara kaum muslimin adalah nasehat dari seseorang yang dimintai pendapatnya. Bentuk nasehat yang paling agung adalah menasehati di belakangnya, yaitu dengan membela dan menolongnya, karena nasehat yang di lakukan di belakang orang yang dinasehati menunjukan kejujuran orang yang memberikannya. Rosulullah Saw, bersabda: “ hak seorang muslim atas muslim lainnya adalah menasehatinya apabila  ia tidak ada di hadapannya.
8.      Ucapan-ucapan ulama tentang nasehat. Hasan Al-Bashri,” kamu tidak disebut sebagai pemberian nasehat yang sebenarnya kepada saudaramu hingga kamu mamerintahkannya dengan sesuatu yang dia tidak mampu mengerjakannya.
9.      Diantara adab di dalam islam adalah, seorang muslim menasehati saudara muslim lainnya dengan cara sembunyi-sembunyi , karena siap yang menutupi aib orang lain, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat.
Terima kasih
semoga diterima dengan baik amin..... !!!!

 
TOP

TERIMA KASIH BERKUNJUNG DIBLOK INI